• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Psikologi Hari Ini

Dibalik Postingan Viral, Guyonan bisa bersifat Maladaptif

Maulana Arif Muhibbin by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
in Psikologi Hari Ini
187 14
0
Dibalik Postingan Viral, Guyonan bisa bersifat Maladaptif
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi kebanyakan orang, komedi kelucu-lucuan adalah hal yang lumrah untuk memperbaiki suasana hati. Akhirnya orang-orang mencari hiburan di gadgetnya masing masing, mencari postingan viral untuk dinikmati. Padahal dibalik postingan itu, ada jenis humor yang jarang diketahui netizen, namun berdampak buruk dalam interaksi sosial, bahkan dapat mempengaruhi psikis individu. Bijak dalam guyonan sangat diperlukan sebagai filter kemajuan zaman.

KampusDesa–Langsung saja, yang pertama adalah postingan viral. Jika anda membaca tulisan ini berarti anda sedang online entah melalui Smartphone atau PC. Tentu saja anda memiliki akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Line dan lainnya. Nah, disana terdapat suatu, text, gambar atau video unggahan oleh seseorang itulah yang disebut postingan. Jika hal tersebut menarik selera netizen, maka postingan itu akan cepat menyebar menjadi konsumsi publik (viral) dengan cara direpost, dilike, diretwit dan dishare.

Satu kelemahan fatal dalam bermedia digital adalah tidak adanya kontrol etika. sehingga suatu hal yang viral (populer) meskipun jauh dari kategori bermoral, akan menjadi suatu pengetahuan baru sekaligus trend yang mudah sekali dicontoh oleh kawula muda, terutama bagi mereka yang masih dalam tahap krisis identitas (remaja)

Satu kelemahan fatal dalam bermedia digital adalah tidak adanya kontrol etika. sehingga suatu hal yang viral (populer) meskipun jauh dari kategori bermoral, akan menjadi suatu pengetahuan baru sekaligus trend yang mudah sekali dicontoh oleh kawula muda, terutama bagi mereka yang masih dalam tahap krisis identitas (remaja).

Teknik membuat suatu postingan agar menjadi viral sebenarnya sangat berguna bagi start-up dan pengusaha untuk memasarkan produknya. Hari ini persaingan marketing online di Indonesia memang menggiurkan. Disisi lain, bagaimana jika postingan viral tersebut bukan tentang produk berkualitas, melainkan hanya bersifat hiburan semata? Berisi jokes yang kian hari meramaikan dunia digital nusantara. Alih-alih kebebasan berkreasi dan kreatifitas, padahal jokes tidak selamanya baik.

Disinilah letak yang harus dikoreksi, humor humor yang beredar viral dalam bentuk video, gambar atau tulisan jangan sampai tidak sejalan dengan norma moralitas budaya dan hukum agama, lebih lebih sampai mempengaruhi psikis seseorang menjadi lebih buruk dan mereduksi nilai moral yang sudah ada

Disinilah letak yang harus dikoreksi, humor-humor yang beredar viral dalam bentuk video, gambar atau tulisan jangan sampai tidak sejalan dengan norma moralitas budaya dan hukum agama, lebih lebih sampai mempengaruhi psikis seseorang menjadi lebih buruk dan mereduksi nilai moral yang sudah ada.

Etika adalah suatu ilmu yang menganalisa, menyelidiki, baik dan buruk tindakan manusia sejauh bisa diketahui oleh pikiran. Moral adalah suatu pandangan baik atau buruk, benar atau salah, apa yang sepantasnya dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan berdasarkan kesepakatan budaya setempat. Sementara Akhlak adalah terminologi Islam yaitu suatu dorongan dalam diri manusia untuk melakukan kebiasaan perbuatan yang baik, dilakukan berulang ulang dan bukan pada waktu tertentu saja.

Etika dan moralitas adalah hal yang wajib dijunjung tinggi, karena dua hal tersebut adalah penyeimbang dalam kehidupan sosial. Dalam ilmu kesehatan mental orang yang berperilaku moral menyimpang bisa dicirikan sebagai patologi sosial atau bahkan bisa masuk kategori abnormalitas,tentu hal ini jauh dari yang kita harapkan.

Etika dan moralitas adalah hal yang wajib dijunjung tinggi karena dua hal tersebut adalah penyeimbang dalam kehidupan sosial. Dalam ilmu kesehatan mental orang yang berperilaku moral menyimpang bisa dicirikan sebagai patologi sosial atau bahkan bisa masuk kategori abnormalitas, tentu hal ini jauh dari yang kita harapkan. Manusia memang butuh hiburan, fungsinya untuk melepas lelah, mengalihkan masalah dan mungkin merilekskan diri supaya tidak tegang.

Hiburan akan dianggap berhasil jika mampu membuat penontonnya tertawa dan menikmatinya, mungkin itu yang disebut humor. Dalam pengertian jawa, humor bisa diartikan “guyonan.”  Perlu diketahui ada dua humor yang sangat tidak baik dilakukan dalam kehiduan sehari-hari yaitu aggressive humor dan self defeating humor. Kategori gaya humor ini merupakan hasil temuan R. Martin tentang perbedaan gaya humor individu dan dampaknya terhadap kepribadian.

Ketika seseorang membuat orang lain tertawa, dengan bentuk menyindir, mencela menjatuhkan dan menggali kekurangan (mengorbankan ) orang lain itulah yang dinamakan aggresive humor. Hal ini tentu berpotensi menyebabkan permusuhan, ketidaknyamanan dan saling serang.

Tak jarang didapati juga dalam layar komedi Indonesia, memanipulasi orang supaya tertawa dengan merendahkan dan menghina diri sendiri secara berlebihan bahkan orang tersebut rela menjadi bahan ejekan (mengorbankan diri) inilah yang dikenal dengan self defeating humor. Seakan akan hal ini tidak berdampak, padahal nyatanya orang yang memiliki gaya humor seperti ini memliki tingkat kesepian yang cenderung lebih tinggi dan menunjukkan kesejahteraan psikologi yang kurang baik.

Lingkungan sosial adalah pembentuk kepribadian yang potensial bagi manusia melalui proses imitasi, identifikasi, sugesti, simpati dan empati. Proses itu juga terjadi bahkan dengan intensitas lebih banyak melalui media online. Bisa kita buktikan dampak dan contohnya, kenapa banyak anak anak kecil saat ini sudah hafal lagu percintaan daripada lagu kanak-kanak tempo dulu. Padahal lagu anak tempo dulu mengandung humor yang pantas sesuai usia mereka.

Contoh lainnya adalah adegan remaja laki-laki berekspresi melambai. Adegan self talk dengan bahasa sarkasme dan gambar atau humor dewasa. Semua jenis guyonan ini mengandung aggressive dan self defeating humor. Humor seperti itu sangat diminati dan cenderung viral, tetapi apa hal ini wajar dan perlu dibiarkan? Maka dari sini kita bisa melacak bahwa pengetahuan masyarakat tentang humor maladaptif sangatlah minim.

Salah satu cara agar bangsa ini tidak kehilangan orientasinya dibidang pendidikan dan budaya akibat dampak  transformasi teknologi Industri 4.0 adalah moralitas dan sopan santun khususnya guyonan sehat perlu dikampanyekan sebagai bentuk investasi SDM yang sehat secara psikologis

Hal yang paling sulit untuk mengontrol guyonan adalah ketika berinteraksi dengan teman seumuran, sebab mereka adalah orang yang sederajad, orang yang paling sering bertemu dan seirama dalam pemikiran sehingga kita lupa untuk memperlakukan teman sebaya sesuai sopan santun yang ada.

Inilah yang perlu diluruskan dalam kehidupan sosial, terutama guyonan via online yang sangat dinikmati netizen millenialls. Salah satu cara agar bangsa ini tidak kehilangan orientasinya di bidang pendidikan dan budaya akibat dampak transformasi teknologi industri 4.0 adalah moralitas dan sopan santun, khususnya guyonan sehat perlu dikampanyekan sebagai bentuk investasi SDM yang sehat secara psikologis.

Dosen saya pernah berpesan “sesuatu yang tidak dibiasakan akan mudah dilupakan. Sesuatu yang dibiasakan akan mudah diingat untuk dilakukan, maka biasakanlah hal-hal yang baik dalam hidup.”

Tags: HumorMoralNetizenviral
Previous Post

Seni Menjual Pedagang Pasar Tradisional

Next Post

Jangan Suka Menakut-nakuti Anak (1)

Maulana Arif Muhibbin

Maulana Arif Muhibbin

RelatedPosts

Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
98

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In