• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • About Us
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Aktualisasi Pendidikan di Era Pandemi

Kampus Desa Indonesia by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
in Opini
0
Aktualisasi Pendidikan di Era Pandemi
Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi Covid-19 telah memaksa mengubah perubahan wajah pendidikan kita dari pendidikan yang semula normal menjadi serba online, hal ini bisa kita lihat dari proses pembelajaran yang tidak lagi mengutamakan tatap muka (luring), melainkan pembelajaran jarak jauh (daring). Pembelajaran yang berbasis pada teknologi yang dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan akses internet. Namun pada kenyataannya pembelajaran daring tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak dihadapkan oleh berbagai persoalan. Seperti keterbatasan siswa dan orang tua dalam menggunakan dan mengakses media pembelajaran daring baik berupa laptop maupun smartphone, lemahnya jaringan telekomunikasi (signal), pembengkakan biaya kuota, ditambah lagi keluhan-keluhan orang tua dalam mendampingi dan mengawasi putra putrinya dalam pembelajaran daring, karena tidak semua orang tua siswa memiliki waktu luang dan latar belakang pendidikan yang tinggi.

Berbagai macam cara atau metode perlu dikreasikan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran jarak jauh. Misalnya dengan mengadakan program pelatihan tenaga pendidik dalam penggunaan dan pemanfaatan platform digitalisasi untuk kelancaran dalam pembelajaran jarak jauh, misalnya melalui dialog interaktif antara guru dan anak sehingga menimbulkan tingkat pemahaman anak atas materi yang baik. Dosen atau guru diharuskan untuk selalu kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring, sehingga anak-anak tidak jenuh dalam menerima pembelajaran tersebut. Bagaimana tingkat pemahaman anak atas materi-materi yang telah disampaikan secara daring, dosen atau guru juga tidak cukup hanya memiliki keterampilan teknologi dasar (seperti menggunakan komputer dan tersambung ke internet), tetapi juga pengetahuan untuk menggunakan perangkat rekaman dan perangkat lunaknya, serta metode untuk menyampaikan pelajaran tanpa interaksi tatap muka (gambar atau video visual yang unik juga menarik). Keterampilan tersebut sangat diperlukan untuk menunjang ke berlangsungan dalam menggunakan platform digital.

Selain itu, pada proses pembelajaran  selama masa pandemi covid-19 ini seharusnya tetap dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa untuk mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan jenjang pendidikannya. Hal ini bisa terwujud jika ada kerjasama dari berbagai pihak, antara guru dan peserta didik. Perlunya pemahaman kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak inilah yang perlu digencarkan kepada setiap orang tua atau wali murid. Sehingga tugas pertama yang harus diselesaikan negara ialah menanamkan kesadaran kepada setiap orang tua akan pentingnya proses pendampingan anak dalam proses belajar, terutama di daerah pelosok desa dan di pelosok negeri, tentang pentingnya memberikan pendidikan bagi setiap anak di rumah.

Nadiem Makarim (2021), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengungkapkan perlu adanya empati antara guru dengan orang tua dan orang tua dengan guru. Empati baru yang dimaksudkan adalah terjalin saling pengertian bahwa guru menyadari akan pentingnya peran orang tua berkontribusi menyukseskan pendidikan anak. Selain itu, orang tua menjadi sadar betapa sesungguhnya tugas guru dalam mendidik anak anak mereka tidaklah mudah.

Di sini peran pemerintah sangatlah dibutuhukan dalam memberikan kualitas pendidikan kepada anak bangsa, karena pendidikan adalah kunci dari keberhasilan sumber daya manusia suatu Negara. Di tangan generasi muda ke depannya kita bisa menjadi maju. (Kemenkeu, 2020)

Semestinya Pemerintah di sini harus mengambil peran untuk mengupayakan keberlangsungan proses belajar, sebagaimana dapat meringankan beban masyarakat ekonomi ke bawah dengan memberikan handphone ataupun laptop kepada anak-anak yang orang tuanya kurang mampu, memberikan kuota kepada anak-anak sekolah dan memberikan dana lebih untuk kebutuhan pokok sehari-hari atas keluarga yang kurang mampu akibat dirumahkan, pemutusan hubungan kerja, pelaku UMKM yang mengalami keterpurukan dan saat ini pun nelayan bersedih karena harga ikan menurun, sementara tangkapan ikan pun menurun. Dalam memberikan dana tersebut, Pemerinah haruslah selektif, agar dana-dana tersebut dapat tepat sasaran dan efektif sampai kepada yang memang benar-benar memerlukan.

Tentu sejumlah rekayasa sosial dalam menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh di tengah pandemi covid-19 telah ditempuh. Namun dalam praktiknya kita membutuhkan banyak kreativitas dalam mengembangkan daya pikir anak. Sebagai contoh, sistem Pendidikan kita masih menggunakan metode belajar hafalan, yang di mana menurut Najwa Shihab “Ilmu jangan hanya obyek hafalan, ilmu untuk memahami dan menuntaskan persoalan

Dengan   demikian   kita   harus mampu  menyelenggarakan proses belajar yang bersifat partisipatif. Pembelajaran ini menitik beratkan pada keaktifan individu dalam mencari atau berinisiatif  belajar mandiri dan aktif dalam proses belajar. Penekanan pembelajaran bukan hanya mengajarkan sesuatu kepada peserta didik kemudian menyuruhnya mengerjakan soal agar memiliki jawaban baku yang dianggap benar oleh tutor, akan tetapi proses pembelajarannya harus menumbuhkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingintahuan dan eksperimen untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan yang baru serta membentuk sikap dan kepribadian peserta didik

Perlunya kita menyadari bahwa anak-anak pada generasi sekarang (Gen Z), yang dimana mereka sudah sangat siap dalam merespons perkembangan zaman melalui teknologi, sehingga wajar generasi saat ini disebut sebagai generasi gadget atau generasi menunduk. Banyak hal-hal lain yang anak-anak saat ini dapatkan melalui teknologi sehingga kecakapannya dalam keilmuan non-akademik lebih mumpuni daripada keilmuan akademik. Hal itu menandakan bahwa konsep pembalajaran yang berangkat dari rasa ingin tahu dapat mendorong minat/bakat seorang anak, sehingga hal tersebut dapat terciptanya ruang aktualisasi dan kreativitas bagi anak.

Tags: Era Pandemikampus desa indonesiaPendidikan
Previous Post

Childfree: Antara Kebebasan dan Kepantasan

Next Post

Demokrasi dari Desa, KPU Trenggalek Tingkatkan Pendidikan Pemilih

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Platform informasi dan literasi seputar dunia ilmu pengetahuan yang dibangun dari kearifan lokal desa. Kami juga mengembangkan pendidikan dan pembelajaran terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia untuk mandiri, berkarya, dan berilmu pengetahuan yang berperadaban

Discussion about this post

Archive

Most commented

Kiat Jitu Memulai Melapak di Shopee

The Art of Writing 5.0 : Strategi Menulis Buku Ajar dan Referensi

Menjaga Tradisi dan Budaya tanpa Melukai Keimanan

Melanjutkan Ramadhan, Menjadi Sehat dan Sembuh dengan Rawfood

Belajar dari Petani Milenial, Penggerak Ekonomi Pedesaan

Siswa SLB; Berkarya Gerakkan Komoditas Lokal Ecoprint

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (2) Desa Giat (2) Desa Unggul (2) Dokter Rakyat (41) Gubuk Sastra (10) Hari ini (1) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (2) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (65) Kopipedia (5) Kuliah Desa (5) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (126) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (16) Opini (316) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (125) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (145) Wacana (1) World (1)

Recent News

Kiat Jitu Memulai Melapak di Shopee

Kiat Jitu Memulai Melapak di Shopee

August 16, 2022
Hari Buku dan Minat Baca Pemuda Hari Ini

The Art of Writing 5.0 : Strategi Menulis Buku Ajar dan Referensi

July 1, 2022

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • About Us

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.