• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Kuliah Terbuka

Adab Membuka Pelajaran Memantik Semangat Murid

Abdul Malik Karim Amrullah by Abdul Malik Karim Amrullah
March 25, 2022
in Kuliah Terbuka, Opini
195 12
0
Adab Membuka Pelajaran Memantik Semangat Murid
Share on FacebookShare on Twitter

MENGAWALI pelajaran memerlukan kesiapan yang cukup matang, karena harus dirancang secara tepat untuk menghasilkan tujuan secara efektif dan efisien. Target pada awal pelajaran pada hakekatnya adalah menyiapkan mental murid agar siap belajar, serta mengkondisikan lingkungan agar betul-betul menjadikan lingkungan belajar menjadi lingkungan yang baik untuk belajar. Kata kuncinya adalah menyiapkan mental murid dan menyiapkan lingkungan.

Menyiapkan mental murid untuk siap belajar tidaklah mudah, karena karakteristik murid yang beragam dengan beragam latar belakangnya yang kompleks. Menyiapkan mental berkaitan dengan semangat, motivasi, memfokuskan perhatian murid pada tujuan pembelajaran, mengingatkan kembali pelajaran yang sudah diajarkan. Selain itu juga berkaitan dengan performance guru yang senantiasa harus menunjukkan kehangatan ketika berhadapan dengan murid. Sedangkan menyiapkan lingkungan yang siap untuk digunakan juga menjadi perhatian yang penting bagi seorang guru, karena lingkungan yang tidak kondusif juga berpengaruh pada kesiapan mental murid.

Memberikan semangat dan motivasi murid berkaitan dengan menanamkan rasa cinta murid terhadap pelajaran yang akan diberikan. Ada beberapa pelajaran yang tidak disukai murid bahkan menjadi “mental blok”, sehingga murid menjadi malas untuk mengikuti pelajaran yang akan diajarkan. Ide murid menjadi tidak berkembang ketika meyakini bahwa pelajaran itu dianggap oleh murid sebagai pelajaran yang menjenuhkan. Seorang guru hendaknya melihat persoalan ini dengan seksama untuk bisa diselesaikan dengan menyiapkan materi motivasi yang tepat dan berkaitan dengan pelajaran tersebut. Materi motivasi bisa berupa cerita-cerita, kasus-kasus tertentu, hasil penelitian yang mendukung pelajaran.

Performance guru juga berpengaruh ketika mengawali pelajaran, misalnya menunjukkan kehangatan ketika melihat murid, melihat murid dengan antusias agar mereka merasa dihargai, ketika murid merasa dihargai maka akan tertanam rasa senang murid kepada gurunya, jika sudah senang kepada gurunya maka materi juga akan mudah diserap oleh murid.

Menghancurkan mental blok yang berupa keyakinan murid bahwa suatu pelajaran sangat sulit, menjenuhkan akan menyulitkan guru mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang guru sebelumnya. Maka performance guru juga berpengaruh ketika mengawali pelajaran, misalnya menunjukkan kehangatan ketika melihat murid, melihat murid dengan antusias agar mereka merasa dihargai, ketika murid merasa dihargai maka akan tertanam rasa senang murid kepada gurunya, jika sudah senang kepada gurunya maka materi juga akan mudah diserap oleh murid. Seorang guru hendaknya mengkondisikan dirinya dulu agar siap mengajar sebelum menyiapkan muridnya. Terkadang ada persoalan di rumah atau lainnya yang masih tertinggal di pikiran guru, kemudian dibawa ke dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat menganggu proses pembelajaran, karena pikiran guru akan berpengaruh pada energi proses pembelajaran yang semestinya di awali dengan energi positif, akan tetapi tidak bisa berjalan.

Aspek lainnya yang harus diperhatikan guru adalah dengan mencoba mengingatkan kembali pelajaran yang sudah pernah diberikan. Hal ini penting, karena murid ada yang memiliki memori jangka panjang yang bagus tapi memori janga pendeknya kurang bagus. Atau sebaliknya ada yang memiliki memori jangka pendek bagus tapi memori jangka panjangnya kurang baik. Mengingatkan (reminding) pelajaran itu bagian dari menayangkan kembali data (pelajaran) yang bisa mungkin terpendam dengan data yang baru masuk yang bisa jadi jumlah jutaan bahkan milayaran data yang akhirnya memendam data yang lama.

Menyiapkan lingkungan belajar juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan guru, karena lingkungan yang ditata secara kondusif akan mempengaruhi pada keyakinan murid terhadap proses pembelajaran yang akan berjalan.

Menyiapkan lingkungan belajar juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan guru, karena lingkungan yang ditata secara kondusif akan mempengaruhi pada keyakinan murid terhadap proses pembelajaran yang akan berjalan. Guru harus memastikan kondisi kelasnya bersih, papan tulis siap dipakai, perangkat pembelajaran siap digunakan dan lain sebagainya.

Dari berbagai macam aspek tersebut di atas, maka ada yang paling utama dan ini harus dilakukan oleh guru yaitu mengawali dengan do’a. Kekuatan do’a sebenarnya mengarahkan kepada keyakinan murid serta mengajari murid untuk selalu pasrah terhadap ketentuan Tuhan setelah melaksanakan belajar dengan sungguh-sungguh. Kasih sayang Tuhan yang tiada batas harus ditanamkan kepada murid, agar mereka memiliki keyakinan bahwa setiap usaha belajar mereka tidaklah sia-sia. Wallahu a’lam.

Amka, Malang 8 Maret 2018

Tags: metode pembelajaranMuridPendidikan
Previous Post

Menulis Itu Mudah, Kata yang Saya Tanamkan di Pikiranku

Next Post

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam 4.0

Abdul Malik Karim Amrullah

Abdul Malik Karim Amrullah

RelatedPosts

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang
Kearifan Lokal

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

by Mohammad Mahpur
March 8, 2023
0
230

Kampusdesa.or.id--Kebutuhan mengkaji Islam untuk menguatkan pemahaman lintas agama pada studi Islamologi menghubungkan Balewiyata dengan Pesantren Ainul Yakin Unisma Malang. Tak...

Read more
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg
Kuliah Desa

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

by Redaksi
February 15, 2023
0
336

Kampusdesa.or.id--Borax itu adalah garam bleng atau juga cetitet dalam dunia industri. Boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik...

Read more
Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In