Meninjau Makna Konversi Agama

326
SHARES
2.5k
VIEWS

Konversi agama perspektif Islamnya disebut sebagai “taubat”, di mana kata taubat dalam al-Quran diulang sampai enam kali. Taubat sebenarnya adalah penyesalan diri terhadap segala prilaku jahat yang telah dilakukan di masa lalu, hal ini diperkuat oleh firman Allah dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 17. Oleh sebab itu, konversi agama bisa terjadi kepada siapa saja dan agama apa saja yang penting kita selalu berdoa agar senantiasa mendapatkan hidayah dan inayah-Nya.


Kampusdesa.or.id–Sekitar tahun 2013 silam saat saya masih kuliah magister di Universitas Ibrahimy Sukorejo, tiba-tiba handphone berdering setelah diangkat.

RelatedPosts

“Selamat siang mas, apa sekarang ada waktu luang? Saya undang untuk diskusi dengan Dr. Bambang Nurseha, MA Jakarta, saat ini beliau dirumah,” tanya salah seorang teman yang kuliah studi Islam Surabaya. “Siap. Tunggu sekitar dua jam lagi ya,” jawab saya sambil meluncur ke Bondowoso dengan jarak tempuh kurang lebih 75 km.

Pada pukul 15.00 WIB Alhamdulillah saya sampai dikediamannya soalnya kendaraan saya pacu lebih cepat lagi. Setelah beberapa saat kemudian, kita semua oleh tuan rumah diajak kerumah makan sate kambing Kadir utara Stasiun Bondowoso untuk sekedar makan siang sambil berdiskusi renyah dengan Dr. Bambang Nurseha, MA salah satu cendikiawan Kristen alumni Mesir.

“Mohon maaf, kalau boleh saya tahu apa pak Bambang memang dari keluarga besar Kristen?”tanya saya penasaran. “Tidak. Saya keturunan keluarga muslim. Bapak saya kejawen. Ibu dan saudara-saudara saya semua juga muslim,” jawabnya serius. “Mengapa njenengan Kristen,” tanya saya lanjut. “Karena pilihan hati,” jawabnya lagi enteng.

Artinya, seorang cendikiawan Kristen berlatarbelakang keluarga muslim, ia pindah agama atau konversi agama karena pilihan hati saja.

Kata konversi diartikan sebagai perubahan dari sistem pengetahuan kesistem pengetahuan yang lain. Perubahan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.

Sedangkan agama bisa diartikan sebagai suatu ketaatan atau penyerahan diri kepada kekuatan yang lebih tinggi (ghaib) dari manusia, yang dipercaya mengatur dan mengontrol, mengatur alam dan kehidupan manusia.

Dalam bahasa Inggris “conversion” yang mengandung pengertian berubah dari satu keadaan atau dari suatu agama ke agama lain (change from state of from one religion to another).

Secara umum konversi agama itu berarti perpindahan agama. Heirich (1972) mendefinisikan konversi agama adalah prilaku seseorang yang berpindah dari suatu sistem kepercayaan dan agama sebelumnya. Thouless (2000), mengatakan konversi agama adalah proses yang menjurus kepada penerimaan suatu sikap keagamaan.


Secara umum konversi agama itu berarti perpindahan agama. Heirich (1972) mendefinisikan konversi agama adalah prilaku seseorang yang berpindah dari suatu sistem kepercayaan dan agama sebelumnya. Thouless (2000), mengatakan konversi agama adalah proses yang menjurus kepada penerimaan suatu sikap keagamaan.

Konversi agama banyak menyangkut masalah kejiwaan dan pengaruh lingkungan tempat tinggal, yang memuat beberapa pengertian dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Pertama, adanya perubahan arah pandang yang mendasar dan keyakinan seseorang terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Kedua, perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga perubahan secara proses atau secara mendadak.

Ketiga, perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan dari suatu agama lain, tetapi juga termasuk perubahan perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri. Misalnya, saat saya berdialog dengan kang Jalal panggilan dari Djaluddin Rahmat pada acara seminar Internasional di Islamic Center Jakarta pada tahun 2007:

“Bagaimana Kang Jalal menyikapi statemen Ulil Absar Abdalah?” tanya saya. “Biasa saja. Soalnya, ketika saya berkunjung kerumah beliau berbisik kepada saya: Kang Jalal, suatu saat saya akan kembali pada habitat semula,” jawabnya sambil tertawa ringan.

Ternyata betul sekali, tokoh JIL (Jaringan Islam Liberal) Ulil Absar Abdala saat ini, statemennya tidak seaktraktif tahun-tahun sebelumnya bahkan beliau sekarang mengaji kitab Ihya Ulumuddin via online sesuai janjinya kepada Kang Jalal

Keempat, selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perubahan itupun disebabkan faktor petunjuk dari Maha Kuasa.

Konversi agama perspektif Islamnya disebut sebagai “taubat”, di mana kata taubat dalam al-Quran diulang sampai enam kali. Taubat sebenarnya adalah penyesalan diri terhadap segala prilaku jahat yang telah dilakukan di masa lalu, hal ini diperkuat oleh firman Allah dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 17.

Oleh sebab itu, konversi agama bisa terjadi kepada siapa saja dan agama apa saja yang penting kita selalu berdoa agar senantiasa mendapatkan hidayah dan inayah-Nya. Amiin

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.