Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

364
SHARES
2.8k
VIEWS

Menulis artikel ilmiah, apalagi di jurnal internasional bereputasi masih menjadi permasalahan pelik bagi sebagian besar akademisi. Bisa jadi, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman bagaimana langkah menulis artikel ilmiah yang baik. Berikut dipaparkan empat pertanyaan kunci yang perlu kita perhatikan dalam menulis artikel ilmiah.

Kampusdesa.or.id-Bagi dosen, menulis artikel ilmiah bukan hanya kewajiban, tapi telah menjadi kebutuhan. Artikel ilmiah menjadi jembatan bagi dosen untuk mendiseminasi hasil riset dan pengetahuannya ke publik, sehingga kemanfaatannya bisa diakses secara luas.

RelatedPosts

Dalam perkembangannya, artikel ilmiah kini menjadi syarat kenaikan pangkat bagi dosen. Misalnya, untuk bisa mendapatkan gelar profesor, seorang dosen harus menulis artikel di jurnal internasional bereputasi. Khususnya terindeks Scopus. Ironisnya, akibat sistem ini, publikasi artikel ilmiah telah menjadi bisnis kapitalis global. Banyak kritik dilayangkan. Namun, tetap saja sistem yang berjalan sudah mapan dan susah untuk didekonstruksi.

Tulisan ini tidak akan membahas perdebatan panas perihal industrialisasi dan kapitalisasi intelektual di dunia jurnalisme tersebut. Terlalu pelik. Pada kesempatan kali ini, saya hanya ingin berbagi ilmu yang saya dapat setelah mengikuti webinar tadi siang. Webinar ini diselenggarakan oleh Springer Nature, sebuah publisher jurnal internasional bereputasi. Detail tentang apa itu Springer Nature, silakan cari di search engine saja.

Baca Juga:

Menulis Saja Meskipun Tak Ada yang Baca
Menulis Layaknya Naik Sepeda
Menulis itu Berpikir Sepanjang Hari

Salah satu materi menarik yang disampaikan narasumber adalah tips bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik dan layak disubmit ke jurnal internasional bereputasi. Menurutnya, pembaca mempunyai 4 pertanyaan kunci saat mereka mengakses artikel kita. Empat pertanyaan kunci ini hendaknya dijadikan pedoman dalam menulis artikel ilmiah, sehingga semuanya terjawab ketika seseorang selesai membaca artikel kita. Berikut 4 pertanyaan tersebut.

Why did you do the study?

Jawaban pertanyaan ini harus kita kupas tuntas di bagian introduction atau latar belakang. Pada bagian ini, kita harus menjelaskan alasan mengapa kita melakukan penelitian dan mengapa itu penting. Menulis introduction termasuk bagian sulit dalam menulis artikel ilmiah, sebab kita harus mampu meyakinkan pembaca bahwa penelitian kita ini mempunyai kontribusi yang siginifikan atau dapat menjawab urgensi bagi permasalahan yang menjadi topiknya.

Introduction biasanya ditulis menggunakan kerangka berpikir “piramida terbalik” atau yang sering disebut deduktif, yaitu dari umum ke khusus. Maksudnya, terlebih dahulu kita harus mendedah permasalahan terkait topik penelitian secara umum, lalu mengerucut pada gagasan atau inti penelitian yang kita lakukan. Bagian ini juga harus menunjukkan gap dengan penelitian sebelumnya, sehingga kebaruan atau novelty pada artikel kita tampak.

What did you do?

Jawaban pertanyaan ini berkaitan dengan metode apa yang kita gunakan untuk menggali data. Apakah kualitatif, kuantitatif, atau mixed. Penulisan metode harus aplikatif, bukan teoritis seperti yang sering dilakukan banyak orang. Cirinya aplikatif adalah tidak banyak mengutip. Gampangnya, bagian metode penelitian ini berisi apa saja yang kita lakukan saat mengumpulkan data. Siapa saja yang terlibat (subjek/sampel), metode menggali data, dan metode analisinya. Jadi, bukan kutipan definisi ini dan itu. Selain itu, metode juga harus reliabel atau bisa diterapkan oleh orang lain dan diperoleh hasil yang sama.

What did you find?

Pertanyaan ini berkaitan dengan bagaimana kita menjabarkan temuan penelitian. Tentu, data yang dijabarkan bukanlah data mentah langsung dari lapangan. Namun, data yang sudah kita olah menggunakan teknik analisis sesuai dengan metode penelitian yang kita gunakan. Temuan penelitian juga harus mengacu pada rumusan masalah penelitian. Jangan malah tidak nyambung sama sekali. Pertimbangkan pula apakah perlu menggunakan tabulasi, diagram, bagan atau tidak. Tidak semua data butuh disajikan dengan cara itu.

How does the study advance the field?

Jawaban bagi pertanyaan ini berkaitan dengan discussion atau pembahasan. Nah, pada bagian ini kita mendiskusikan temuan penelitian kita dengan teori yang kita gunakan sebagai alat analisis. Jika, di introduction tadi kita menggunakan kerangka berpikir “piramida terbalik,” maka pada bagian pembahasan ini kita menggunakan kerangka berpikir piramida. Jadi, dari khusus ke umum atau induktif.

Kita bisa memulai bagian ini dengan menuliskan secara ringkas problem riset, kerangka penelitian, dan temuan kunci penelitian yang sudah kita sajikan di bagian sebelumnya. Setelah itu, kita ikuti dengan hasil analisis berupa diskusi temuan penelitian dengan teori yang kita gunakan. Kita juga bisa menunjukkan seberapa penting penelitian yang kita lakukan bagi subjek di lapangan atau bagi permasalahan yang kita teliti. Bagian ini termasuk pula kesimpulan utama hasil penelitian dan implikasi temuan penelitian.

Itulah 4 pertanyaan kunci yang perlu kita perhatikan dalam menulis artikel ilmiah. Kita cukupkan dulu, biar tidak terlalu panjang. Di tulisan selanjutnya, akan kita ulas bagaimana menulis judul yang menarik dan abstrak yang baik.

Sekian, semoga ada manfaat.

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.