Aku Cah Ndeso Maka Aku Menulis

326
SHARES
2.5k
VIEWS

KampusDesa, Bojonegoro – Sabtu (30/6) menjadi hari bersejarah bagi komunitas menulis KBM (Kita Belajar Menulis). Pasalnya, pada hari itu KBM sedang punya gawe besar. Gawe tersebut adalah Workshop Menulis dan Kopdar II. Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara KBM dengan MTs Negeri 3 Bojonegoro.

Sekitar seratus orang dari berbagai latar belakang hadir dalam acara ini. Turut hadir pula Kepala MTs Negeri 3 Bojonegoro, Kepala MA Bahrul ulum (MABU) Kepohbaru, dan sejumlah guru baik dari kedua lembaga tersebut maupun lembaga lain di Kecamatan Kepohbaru. Kegiatan yang masih terhitung jarang di Kecamatan Kepohbaru ini bertempat di Aula MTs Negeri 3 Kepohbaru.

RelatedPosts

Kemeriahan sudah terasa bahkan sebelum acara dimulai. Lantunan merdu lagu-lagu grup band siswa MABU, “Malibu Band” menyambut peserta yang datang. Sekitar pukul 09.00, acara pun dimulai. Narasumber dalam acara ini adalah penulis dan penyunting buku-buku inspiratif asal Lamongan, M. Husnaini.

Acara dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama pembukaan, dilanjutkan workshop menulis, dan terakhir Kopdar II khusus untuk anggota KBM. Dalam acara pembukaan tersebut terdapat penampilan deklamasi puisi oleh tiga siswi SMAN 1 Kepohbaru yang merupakan anggota KBM. Mereka adalah Siska Monika Ispurwadi, Siska Monika Ispurwadi, dan Putri Novitasari. Mereka bertiga membawakan puisi karya anggota KBM lainnya, Sigit Priatmoko dan Muhammad Alim.

Meski KBM baru berusia delapan bulan, namun kiprahnya dalam membumikan literasi di daerah Kepohbaru dan sekitarnya sudah mulai terasa. Terbukti, dari waktu ke waktu jumlah anggotanya terus bertambah. Hingga sekarang sudah terdapat 41 orang anggota. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari siswa, petani, karyawan, guru, dosen, hingga kepala kantor kementerian agama. Daerah asal mereka pun beragam. Mulai dari Kepohbaru sendiri, Modo, Sumberejo, bahkan Bubulan.

Acara ini juga dimanfaatkan oleh KBM untuk launching buku antologi perdana mereka. Judul buku ini cukup menggelitik, “Karyane Cah Ndeso, Aku Cah Ndeso Maka Aku Menulis”. Spirit yang diusung buku ini adalah ingin membuang jauh-jauh kesan bahwa Cah Ndeso (anak desa; bahasa khas Kabupaten Bojonegoro) udik, tertinggal, dan sulit maju. Demikian tutur Slamet Widodo, Pendiri dan Ketua KBM, dalam sambutannya.

Drs. Juki, M.Pd, Kepala MTs Negeri 3 Bojonegoro menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan KBM ini. “Terima kasih saya sampaikan kepada komunitas KBM yang telah berkenan menjalin kerjasama dengan MTs Negeri 3 Bojonegoro. Kami mendukung sepenuhnya apa yang telah dilakukan KBM, kebetulan kegiatan seperti ini juga sejalan dengan Program Adhiwiyata” paparnya dalam sambutan selaku tuan rumah. Ia juga berharap siswa-siswi MTs Negeri 3 Bojonegoro tetap giat dan semanagt mengikuti kegiatan positif di KBM.

Memasuki sesi inti, yakni workshop menulis, peserta terlihat semakin antusias. Paparan materi yang lugas, cerdas, santai, dan aplikatif oleh M. Husnaini membuat peserta gayeng menyimak. Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya yang sedang menempuh doktoral di International Islamic University Malaysia (IIUM) ini menyayangkan banyaknya orang bergelar akademik tinggi namun tidak bisa menulis. Oleh karenanya, ia sangat mengapresiasi adanya komunitas-komunitas yang concern membumikan literasi dan menulis seperti KBM.

Husnaini sengaja tidak menyiapkan slide materi, karena menurutnya hal demikian tidak efektif untuk pelatihan. Ia lebih menekankan pada praktik. “saya sengaja tidak menyiapkan slide materi. Karena tujuan kita adalah latihan menulis. Jadi, nanti kita akan langsung praktik saja.”tandasnya. Ia juga mengatakan bahwa menulis itu semudah bercerita. “Menulis itu menjelaskan sesuatu kepada orang di depan kita. Menulis itu bercerita” tambahnya.

Sesi workshop menulis berakhir pada pukul 12.00. Di akhir acara para peserta yang aktif diberi buku sebagai wujud apresiasi. Sesi terakhir adalah Kopdar II KBM. Sesi ini dikhususkan bagi anggota KBM. Pembahasan yang diagendakan adalah perumusan visi, penjelasan kegiatan, dan rencana tindak lanjut workshop menulis. Adapun visi yang disepakati adalah “Membangun Tradisi Menulis Cah Ndeso”. Rangkaian kegiatan hari itu diakhiri dengan ramah tamah di Rumah Literasi, yang tak lain merupakan kediaman Pendiri KBM, Slamet Widodo.[]

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.