Memerbanyak Hand Sanitizer untuk Cegah Covid 19

327
SHARES
2.5k
VIEWS

Kampusdesa.or.id–Di sebuah grup whatsapp Gusdurian Malang muncul inisiatif dari Mas Anom dari Universitas Ma Chung untuk membuat gerakan terbatas merespon pandemi Covid 19. Mewakili tetua Gusdurian dari kalangan Kristen, dia melempar ide untuk membuat hand sanitizer bareng untuk memudahkan mendapatkan pencegah virus ini berkembang biak.

Dia kemudian menghubungi Dosen Farmasi dari Universitas Ma Chung, pak Harianto dan Guru Biologi dari SMAK Frateran Malang disapa bu Denis. Kami secara terbatas akhirnya bertemu di Balewiyoto Malang (Jumat, 20 Maret 2020, pukul 17.00 s/d 19:00 WIB) untuk praktik meracik komposisi hand sanitizer dengan dua pendekatan. Pertama pendekatan kimia murni dan kedua dari pendekatan campuran bahan alami. Mereka berbagi bersama untuk memroduksi hand sanitizer yang semakin langka di pasaran.

RelatedPosts

Racikan Kimia Murni

Pada racikan kimia murni, Pak Harianto menyampaikan, inti dasar dari hand sanitizer tak lain hanya pada kebutuhan alkohol saja. Berhubung alkohol murni tidak ramah terhadap kulit, maka percampuran dilakukan agar kulit manusia lebih aman dan menghindari berbagai efek iritasi. Apa racikan yang dibutuhkan khusu untuk campuran kimia ini, berikut bahan dasarnya untuk komposisi satu resep;

  • Alkohol 70 persen 1200 ml. Jika tidak tersedia, bisa diganti etanol.
  • Glycerin 5 ml.
  • Carbomer 10 gr.
  • Tea 5 ml
  • Aquades 100cc (bukan aquades air mineral, tapi bahan kimia)

Peralatan yang dibutuhkan untuk mengolah antara lain;

  • Mixer.
  • Gelas takar.
  • Teko kecil untuk adonan.
  • Botol untuk menyimpan hasil.

Cara penyampuran sebagai berikut;

  • Tuangkan Aquades 100 cc kedalam teko kecil/wadah untuk adonan,
  • Tambahkan alkohol 70 persen sebanyak 400 ml ke teko/adonan tadi
  • Tambahkan carbomer 10 gr
  • Tambahkan tea 5 ml
  • Tambahkan glycerin 5 ml
  • Setelah itu dimixer sampai semua bahan tadi tercampur dengan sempurna.
  • Tambahkan lagi 400 ml alkohol dan mixer lagi sampai tercampur sempurna.
  • Tambahkan lagi 400 ml alkohol.


Setelah semua dilakukan dengan baik, jadilah hand sanitizer tersebut dan siap digunakan. Cairan hand sanitizer tersebut seperti jeli. Memang begitu, tidak usah bingung. Cobalah sendiri di tangan akan terasa seperti jeli sedikit kenyal di tangan. Gunakan sebagaimana panduang menggunakan hand sanitizer di berbagai sumber online.

Hand Sanitizer Semi Herbal

Pada sesi kedua didemokan praktik meracik hand sanitizer dengan bahan dasar semi herbal, yakni dari bahan dasar lidah buaya (Aluevera) yang dilatih oleh bu Denis dari SMAK Freteran Malang. Denis menyampaikan sebenarnya kita bisa membuat yang semi herbal agar kulit kita tidak hanya terangsang alkohol dan kimia saja. Pada prinsipnya memang yang dibutuhkan hanya alkohol, sementara bahan lain digunakan untuk melindungi kulit agar tidak iritasi atau agar kulit kita terasa lebih lembut. Denis kemudian menunjukkan resep dengan mengubah selain alkohol tadi dengan lidah buaya, vitamin E, dan baha pengharum esense. Adapun takaran bahannya per-resep dibutuhkan sebagai berikut;

  • Alkohol 70 persen 1000 ml.
  • Aluevera 250 ml (serata 3 batangan Aluevera).
  • Vitamin E
  • Esense (pengharum)

Untuk mengolahnya ditunjang peralatan sebagaimana yang di atas.

Cara meraciknya sebagai berikut,

  • Kita siapkan dulu lidah buaya. Ambil secukupnya dan potong di pangkalnya lalu tiris (jawa:ditus) selama dua jam, lalu lihat ada cairan kuning. Daun lidah buaya bisa dimiringkan atau diberdirikan terbalik. Ujungnya di atas dan bonggolnya di bawah. Cairan itu harus bersih agar tidak menimbulkan gatal di kulit.
  • Setelah selesai ditus, kupas dan potong-potong kecil sehingga cukup mudah untuk diblender. Bersihkan dengan air mengalir. Siapkan blender dan masukkan potongan lidah buaya. Tidak perlu diberi air ya. Lalu lidah buaya siap diblender sampai berair.
  • Saring airnya dengan penyaring yang super lembut. Anda bisa gunakan kaos dalaman yang bersih untuk menyaringnya. Ohya, ampas sisanya bisa tetap disimpan lo. Bisa diolah dengan nutrijel akan bisa menambah kesibukan selama dia di rumah.
  • Masa penyediaan cairan dari lidah buaya butuh waktu 24 jam, jadi tidak bisa langsung dipakai. Jika cairan lidah buaya tadi sudah jadi, campur vitamin E satu kapsul dan simpan di lemari es selama 24 jam.
  • Lalu campur lidah buaya tersebut dengan alkohol tadi, tidak perlu dimixer ya, cukup diaduk saja secukupnya.
  • Setelah itu tambahkan pengharum atau aroma dari esense sesuai aroma pilihan atau kesukaan anda.

Hand Sanitizer semi herbal telah berhasil diracik dan siap dibagikan
Jadilah hand sanitizer ini dan siap anda gunakan. Ohya, kalau mencoba, waktu usapannya coba hitung 20 detik. Jika 20 detik itu masih terasa cairannya berarti hand sanitizer itu sukses dibuat.

Pada pertemuan pertama ini, kami mendapatkan sedikit sekali hasilnya karena bahannya masih sampel ujicoba. Pada pertemuan berikutnya, kami kemudian melakukan pertemuan terbatas dengan bahan yang kami bawa sendiri-sendiri sehingga kami bisa lebih siap dengan volume hand sanitizer lebih banyak. Pada Minggu, 22 Maret 2020 kami melanjutkan pertemuan terbatas di GKJW Gadang. Di situ kami melakukan peracikan mandiri tanpa panduan dari Pak Hari dan Bu Denis. Kami hanya mengacu dari catatan pertemuan pertama.

Ta ta, kami pun berhasil membuat hand sanitizer dari lidah buaya yang sudah kami siapkan masing-masing. Hasilnya lebih banyak. sebagian hasilnya dibagikan ke musholla terdekat untuk digunakan jamaah musholla di sekitar gereja.

Kata kang Anom, ini gerakan lintas agama yang menarik karena kita bergerak tidak pada level diskusi saja. Kita bergerak karena kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat yang dirasa mengalami kesulitan pengadaan seperti hand sanitizer. Di sini kami patungan untuk pengadaan bahan seikhlasnya. Semua kemudian sepakat membikin group yang nantinya akan menjadi jalur komunikasi untuk kegiatan lain yang sifatnya ketanggapdaruratan lainnya.

Keren rek.

Mohammad Mahpur

Mohammad Mahpur

Ilmuan Psikologi Sosial, Peace Activist and Gusdurian Advisor, Writer, Pemberdaya Masyarakat dan Komunitas. Founder Kampus Desa Indonesia. Memberikan beberapa pelatihan gender, moderasi beragama, dan metodologi penelitian kualitatif, khusus pendekatan PAR

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.